Sekitar 300 pedagang pasar induk Sidikalang Kab. Dairi, yang menamakan dirinya sebagai Himpunan Padagang Pasar Sidikalang (HPPS) mengadakan unjuk rasa ke DPRD Dairi, Selasa (2/10).
Mereka berkumpul di pasar induk dan jalan kaki menuju gedung dewan, dengan membawa beberapa poster dan spanduk ukuran besar bertuliskan, ’Pembangunan Pasar Ditinjau/diundurkan’, ’Harga mencekik leher agar diturunkan’ dan lainya. Unjukrasa berkaitan rencana pemerintah membangun pasar induk tradisional Sidikalang menjadi pasar modern, dengan dana Rp18 miliar. Di antaranya Rp12 miliar dana pinjaman dan Rp6 miliar dana pendamping bersumber dari APBD Dairi. Direncanakan pembangunan di mulai tahun ini. Sedangkan harga tempat (lost) setelah pembangunan, mulai dari Rp6 juta hingga Rp48 juta.
Pengunjukrasa di halaman gedung DPRD langsung berorasi agar pelaksanaan pembangunan ditunda serta harga lost (tempat jualan) yang dinilai mencekik leher diturunkan. Tak lama berorasi, sembilan utusan pengunjuk rasa diterima DPRD di antaranya, J. Toni Sidabutar, R. Panjaitan, H. Sihombing, Lamhot Sabar Siahaan, Nampen Dabutar, Jonner Sitohang dan Haposan Marpaung.
Utusan pengunjuk rasa diterima Ketua DPRD, Leonard Samosir serta anggota Abdul Angkat, Ir. Arson Sihombing, Bernat Meka, Parlindungan Silaban, Pardomuan Simanjutak, SH serta di hadiri Kadis Pasar, Drs. Wesly Manullang, Kadis PU, Ir. Tagor Sinurat dan Asisten III, Ir. Agus Bukka. Dalam pertemuan itu utusan pengunjukrasa meminta pelaksanaan pembangunan pasar ditunda hingga awal 2008. Dengan alasan antara Oktober-Desember 2007 merupakan pekan besar berkaitan hari Natal dan Tahun Baru. Penghasilan cukup lumayan dan jangan sampai terganggu. Begitu juga dengan harga lost dinilai terlalu mahal bahkan dianggap mencekik leher.
Kadis PU, Ir. Tagor Sinurat mengatakan, pelaksanaan pembangunan fisik pasar tersebut akan dimulai awal 2008. Sebab mulai Oktober hingga Desember 2007 masih proses tender. Sedangkan masalah harga sesuai tuntutan pengunjuk rasa, anggota DPRD, Ir. Arson Sihombing mengambil solusi agar dana pendamping dari APBD Dairi Rp6 miliar dapat ditambah sehingga mengurangi harga lost. Ketua DPRD Leonard Samosir mengatakan, masalah harga akan dibicarakan dengan pihak eksekutif (Pemkab). Pertemuan akan diadakan kembali dua hari setelah lebaran. Sekarang masih bulan suci ramadhan. Akhirnya pengunjukrasa pulang dengan tertib.
Sumber : (c08) Waspada Online, Sidikalang
Ada 2 tanggapan untuk artikel “Ratusan Pedagang Unjukrasa Ke DPRD Dairi”
Silahkan memberikan tanggapan !
Artikel sebelumnya :
» » Indonesian workers call for economic sanctions against Burmese junta
Artikel selanjutnya :
» » Kasus Penganiayaan Dilimpahkan Ke Kejaksaan
Pada tanggal 17 Januari 2008 jam 1:10 pm
Pada tanggal 13 Mei 2008 jam 1:50 pm